MUARABULIAN – Lebih kurang 800 ekor Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah kabupaten Batanghari menjadi target sasaran eliminasi.
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) kabupaten Batanghari menargetkan lebih kurang 800 ekor HPR di eliminasi atau diracuni.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Batanghari, Irwan AMd, SP melalui Yannofa selaku Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan di Muarabulian mengatakan, estimasi eliminasi hewan penular rabies di kabupaten Batanghari tahun ini sekitar 800 ekor dengan rencana 12 kali eliminasi atau peracunan di delapan kecamatan dalam kabupaten Batanghari.
“Estimasi peracunan HPR tahun ini ada 800 ekor, rencana ada 12 kali peracunan,” kata Yannofa beberapa hari lalu.
Yannofa mengakui, bahwa jadwal peracunan HPR tahun ini mengalami perubahan pola. Dimana polanya bisa siang dan bisa malam. Dengan catatan, siang hari pihaknya hanya melaksanakan vaksin rabies, sementara pada malam hari akan dilakukan eliminasi secara langsung terhadap HPR berkeliaran yang tidak bertuan.
“Jika saat giat (siang-red) ada hewan anjing liar yang tidak bertuan, maka akan kita beri umpan untuk ditangkap dan akan kita isolasi sebelum diracun, tujuan untuk kesejahteraan hewan tersebut,” terangnya.
Yannofa mengaku selama satu tahun pihaknya menyediakan umpan HPR sebanyak 1 kilogram. “Untuk umpan HPR selama tahun ini sebanyak 1 kilo,” kata Yannofa.
Ia menjelaskan, eliminasi HPR ini dilakukan di kawasan tertentu seperti pemukiman padat penduduk yang tingkat populasi anjing liarnya cukup tinggi, dengan memberikan racun jenis strichnine sulphate.
Eliminasi anjing liar ini juga untuk mengantisipasi adanya warga yang terkena penyakit rabies karena digigit anjing liar dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas karena anjing berkeliaran di jalan raya,” ujarnya.
Dihimbau kepada warga yang memimiliki anjing tidak membiarkan berkeliaran dan memeriksa serta mengetahui gejala rabies. Jika diyakini anjing terkena rabies, diharapkan segera dilaporkan ke petugas untuk dimusnahakan karena bisa mengancam kesehatan manusia,” tutupnya.
Penulis: Elmir RayyanEditor: Riyan