MUARABULIAN – Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batanghari, H Saryoto SE melalui Kabid Keluarga Berencana, Zulkifli mengatakan, sejauh ini kontrasepsi metode suntik dan pil lebih banyak digunakan oleh masyarakat kabupaten Batanghari.
“ KB suntik dan pil masih lebih tinggi dibanding metode lain,” katanya kepada Batanghari Ekspres, kemarin.
Namun demikian, pemakaian alat kontrasepsi metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu implant, IUD, steril dan vasektomi bagi pria juga sudah mengalami peningkatan. Adapun medis operasi pria (MOP) atau vasektomi adalah operasi kecil atau bedah minor tanpa pisau yang mencegah transportasi sperma pada testikel dan penis. Pasca vasektomi, pria masih dapat mengalami ereksi dan ejakulasi, volume, warna dan kekentalan cairan yang dikeluarkan pada saat ejakulasi juga tidak berubah. Hanya saja tidak ada sperma dalam cairan tersebut. Walaupun cara KB suntik dan pil masih lebih tinggi, kesertaan KB bagi pria juga masih minim dibanding akseptor wanita yang jauh lebih banyak.
Seiring dengan kesadaran akan manfaat KB dan pentingnya untuk merencanakan keluarga kecil yang berkualitas, menurutnya, animo dan kepatuhan masyarakat terhadap pemakaian alat KB sudah semakin membaik. Ini dilihat dari realisasi peserta KB Aktif maupun KB Baru setiap tahunnya.
Untuk meningkatkan jumlah peserta program KB, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.(mon)
Penulis: Raden Denni
Editor: Raden Denni