Rabu, 1 Mei 2024

Jalan Desa Serasah Menuju Danau Saranglang Berlumpur

Sabtu, 12 Januari 2019 - 20:17:29
Inilah kondisi ruas jalan desa Serasah menuju Danau Saranglang yang berlumpur tersentuh perbaikan...(f: istimewa)

Inilah kondisi ruas jalan desa Serasah menuju Danau Saranglang yang berlumpur tersentuh perbaikan...(f: istimewa)

PEMAYUNG – Keluhan akan kondisi ruas jalan desa rusak parah dan berlumpur, kini masih ditemukan di wilayah kabupaten Batanghari.

Keluhan kali ini disampaikan oleh warga desa Serasah, kecamatan Pemayung, kabupaten Batanghari.

Mereka mengeluhkan kondisi ruas jalan penghubung desa Serasah menuju Danau Saranglang yang tak kunjung mendapat perhatian apalagi perbaikan dari pemerintah.

Padahal kerusakan ruas jalan tersebut sudah bertahun-tahun dalam kondisi rusak parah dan berlumpur jika turun hujan.

Akibatnya, warga yang setiap hari melintasi ruas jalan tersebut, guna membawa hasil pertanian mereka keluar dari kebun harus ekstra hati-hati jika tidak ingin terjatuh akibat ruas jalan yang licin akibat berlumpur.

" Inilah kondisi jalan menuju ke desa serasah dalam, bukan hanya ini yg rusak, tapi sampai ke dalam masih banyak di temukan jalan yg berlobang, sudah pernah di batu.....??? Sudah..
Sudah pernah nyicip aspal......??? Sudah..Walaupun cuma pecahan aspal...
Kapan kah jalan desa saya seperti jalan di desa yg lainnya, yg sudah di aspal ataupun di cor," tulis Briyan Hernandes melalui akun Facebook nya, Sabtu (12/1/2019.


Hal ini juga diakui oleh warga Serasah lainnya. Dia mengungkapkan, jalan dari desa Serasah menuju ke Danau Saranglang yang diperkirakan 2 kilometer berlumpur jika hujan. Tak heran warga harus ekstra hati-hati jika melintas dijalan tersebut.

” Kalu musim ujan, basego ndak lewat klu pake motor. Karno jalan tu berlumpur," ungkap warga Serasah yang enggan disebutkan namanya kemarin.

Dia mengakui, kerusakan ruas jalan tersebut sudah bertahun-tahun dan belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Meskipun keluhan akan kerusakan jalan tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.

" Walaupun dak di aspal, paling tidak pengerasan be jadilah," cetusnya.

Menurutnya, ruas jalan tersebut tidak hanya dipergunakan warga untuk membawa hasil pertanian keluar dari kebun. Akan tetapi juga digunakan anak-anak mereka menuju ke sekolah, baik SD maupun SMP .

Dengan kondisi jalan yang berlumpur, tidak menutup kemungkinan anak-anak terjatuh dan terciprat lumpur hingga mengotori pakaian seragam sekolah mereka.

” Ini lah yang kami rasokan tiap ari. Kalu musim ujan berlumpur. Kalu musim panas, bedebu," ujarnya.(*)

 

Penulis: Raden Denni
Editor: Raden Denni