MUARABULIAN – Di tahun 2019 ini Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Batanghari meluncurkan Buku Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) tentang kebudayaan serta seni tradisi kabupaten Batanghari. Buku Mulok ini diluncurkan pemerintah kabupaten Batanghari sebagai bahan tambahan pembelajaran yang akan diintegrasikan dalam pelajaran di sekolah.
Bupati Batanghari Ir Syahirsah Sy melalui Asisten I Setda Batanghari Very Ardiyansah dalam pembukaan Festival Tradisi 2019, Kamis (28/08/2019) mengapresiasi peluncuran buku muatan lokal yang sudah secara resmi milik kabupaten Batanghari dalam hal ini Disdikbud Batanghari yang sebagai penciptanya.
Buku Muatan lokal ini merupakan salah satu keberhasilan kabupaten Batanghari dalam mengembangkan visi misi Bupati Batangahri ke lima yakni peningkatan event kebudayaan.
“ Inilah output yang luar biasa dari kerja keras untuk memajukan pendidikan Batanghari, dengan masukan pelajaran yang mengandung nilai budaya asli daerah ke mata pelajaran kedepan,” ujar Ferry.
Baca Juga : 18 Sanggar Terlibat Meriahkan Festival Tradisi 2019
Terpisah Kadisdikbud Batanghari Dra Jamilah memaparkan, Berdasarkan intruksi presiden RI salah satu penunjang pendidikan karakter yakni muatan lokal daerah yang diintegrasikan kedalam pelajaran di sekolah. Dengan dikaitkan SDM budaya Batanghari tidak salahnya untuk membuat kurikulum muatan lokal. Sehingga Disdikbud Batanghari berinisiatif untuk membuat kurikulm ini untuk dimasukan ke sekolah.
Saat ini Buku Muatan lokal tentang budaya Batanghari ada tiga belas judul yang telah diterbitkan, yang ditulis oleh 24 orang penulis. Buku yang dibuat mulai dari selayang pandang sampai dengan tradisi, budaya , permainan, kuliner dan tempat wisata dan lainnya.
“ Semua yang berakar dengan budaya Batanghari, kita buat perjudul disetiap materi di buku yang diluncurkan tersebut,” ujar Jamilah.
Diharapkan nantinya Buku ini dapat menjadi pegangan Guru dan anak-anak untuk mengenalkan budaya-budaya kabupaten Batanghari. Tahapan proses pembuatan Buku Mulok ini dalam rencananya sudah mulai tiga tahun yang lalu, namun action nya dalam identifikasi selama dua tahun.
“ Jadi prosesnya itu identifikasi, kemudian membuat rangka cerita, melatih penulis, menyusun dan di daftarkan ke divisi kementrian pendidikan dan kebudayaan RI, “ jelas Jamilah.
Dalam prosesnya juga Bidang Kebudayaan Disdikbud Batanghari secara keseluruhan terlibat dalam membuat Buku tentang pendidikan bermuatan lokal ini, kedua pemateri dari pusat kurikulum RI. Kemudian,Guru yang aktif mengajar yang terlibat lansung dalam menggali materi-materi yang saat ini sudah menjadi Buku Mulok tentang Budaya Batanghari ini sendiri.
“ Dengan ini kedepan dapat menambah kekayaan Budaya Indonesia, khususnya di kabupaten Batanghari,” sebutnya.
Untuk penyebaran ke Sekolah direncanakan 2020 sudah menjadi bahan kurikulum Mulok di Sekolah. Hanya saja nanti akan diusulkan terlebih dahulu, jika memang dianggarkan melalui daerah. “ Minimal satu sekolah satu paket terlebih dahulu, karena ini bisa menjadi pegangan Guru dalam mengembangkan literasi, pegangan Guru dan bisa saja untuk perpustakan di sekolah maupun pustakan kabupaten bahkan Pustaka di OPD yang ada,” imbuh Jamilah.
Baca Juga : 18 Sanggar Terlibat Meriahkan Festival Tradisi 2019