SAROLANGUN – Penyidik Satreskrim Polres Sarolangun terus mendalami motif pembunuhan yang dilakukan oleh Handika (25) terhadap istrinya sendiri, Siti Hawa (22). Dugaan sementara, Handika tega menganiaya istrinya lantaran terkuaknya perselungkuhan sang istri dengan salah satu kerabat pelaku.
Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto, mengatakan, awalnya tersangka menjemput korban di Pasar Mandiangin sekira pukul 11.00 WIB, Senin (14/10/2019), dengan tujuan ingin mengajak istri dan anak pergi Jalan-jalan, dan rencananya hendak makan-makan.
“Rencananya jalan-jalan ke arah Bangko. Dia (Handika, red) bersama anak dan istri naik truk batu bara, saat itu mereka libur,” kata Deny saat dibincangi metrojambi.com, Selasa (15/10/2019).
Ditambahkan Deny, ketika sampai di Sarolangun mereka istirahat untuk makan. Selesai santap makanan, mereka melanjutkan perjalanan lagi. Saat naik kendaraan, pelaku mengecek dan melihat isi HP korban.
“Ada chat via WA, ada kata-kata mesra antara si korban dan salah satu rekan pelaku (R),” katannya.
Kemudian, lanjut Deny, saat tiba di Kecamatan Bathin VIII terjadi percekcokan. Pasalnya, pelaku menanyakan hubungan si korban dengan pria berinsial R itu, namun korban tidak mau mengakui. “Sampai bawakan Alquran, intinya agar dia (korban, red) ngaku. Dia tetap nggak ngaku,” kata kapolres lagi.
Setelah beberapa saat, baru korban mengakui ada hubungan dengan R. Spontan saja mendengar hal itu, tersangka marah dan mencekik leher istrinya itu di dalam mobil. “Setelah dicekik, akhirnya diinjak pakai kaki dan meninggal dunia di depan anaknya sendiri,” cerita Deny.
Setelah itu, sang suami atau tersangka menyerahkan diri ke Polsek Mandiangin, namun berbalik arah ke Polres untuk menyerahkan diri.
Editor: Kms Chairudin