Kamis, 18 April 2024

Anggota DPRD Provinsi, Kemas Alfarabi Paparkan Tentang Islam dan Keindonesiaan kepada Mahasiswa

Minggu, 19 September 2021 - 15:20:51

 

JAMBI - Kemas Al Farabi mengatakan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan memiliki sejarah panjang kebhinekaan, oleh karenanya masa depan kemajuan bangsa ditentukan dengan semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan.
 
Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi itu mengatakan penyebaran agama Islam tidak dilakukan dengan peperangan dan pemberangusan budaya setempat namun dakwah yang merangkul dan menjadi relasi antara universalitas islam, budaya lokal dan budaya arab, dengan mempertimbangkan realitas sosio historis Nusantara yang majemuk dan pluralistik yang dalam ajaran agama islam diajarkan tentang ukhuwah (persaudaraan).
 
"Konsep Islam inklusif yang rahmatan lil alamin yang toleran membawa manfaat dan kebaikan kepada seluruh umat manusia," katanya saat menjadi pemateri pada acara Mapaba PMII komisariat UNJA bertempat di aula Kesbangpol Provinsi Jambi, (19/09/2021).
 
Pria yang akrab dengan sapaan Bang Al itu menjelaskan tentang Islam dan Keindonesiaan dengan mengawali dari sejarah Nusantara pada Abad ke 4 telah berdiri kerajaan Hindu di Kutai Kerajaan Budha di Sriwijaya pada abad ke 7 dengan peninggalan candi dan prasasti.
 
"Berdasar catatan Marcopolo dan Ibnu batutah pada abad 12 telah berdiri Kesultanan Islam di Sumatera dan Abad 14 di pulau Jawa, hingga Portugis mendarat di Maluku pada 1512 dan Belanda pada 1596 di Banten melakukan kolonialisme selama ratusan tahun," paparnya.
 
Awal abad 20, jelasnya muncul gerakan perjuangan pergerakan nasional yang dipelopori golongan terpelajar yang mendirikan organisasi menentang diskriminasi rasial.
 
Saat ini, jelas Kemas Al Faraby kita hidup pada zaman tatanan baru dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi mendorong dinamika perubahan dunia di era digital menuju era revolusi industri 4.0.
 
Disamping tugas untuk belajar, Putra pendiri Fakultas Kedokteran UNJA ini juga mengingatkan pentingnya peran ideologi dalam kebangkitan gerakan dan aktivitas kelompok intelektual mengingat hakikat dari gerakan mahasiswa adalah proses perubahan.
 
"Penting adanya tuntutan dan tantangan masa depan dengan kesadaran jati diri dan budaya bangsa dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," tutupnya.
 
 
 
 
Penulis: M. Tami
Editor: Riyan