KERINCI - Antrian kendaraan jenis truk di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sungai Penuh masih tinggi, sehingga para supir parkir kendaraan mereka sejak subuh. Bahkan menginap di sekitaran SPBU untuk mendapatkan BBM jenis solar.
Salah satu supir truk, Khairudin di SPBU Kumun Kota Sungai Penuh mengatakan, dirinya rela mengantri sejak dini hari untuk mendapatkan BBM subsidi jenis solar. "Kondisi ini sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir dan kami mengantri bahkan menginap di sekitaran SPBU untuk mendapatkan solar," kata Khairudin, Senin (15/8/2022).
Antrian di sejumlah SPBU tetap tinggi meskipun sebagian SPBU telah menerapkan aturan pengisian normal, namun ketersediaan solar sering kosong.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jambi telah mencabut aturan jam malam pengisian solar guna mengurangi antrean panjang.
Serta telah mengusulkan penambahan kuota yang ditetapkan pada 2022 kepada PT. Pertamina.
Diketahui, sebanyak empat SPBU di wilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci telah mengajukan penangguhan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Berdasarkan data dari PT Pertamina Patriniaga Region Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) 4 SPBU yaitu SPBU Payang Raya, SPBU Tanah Kampung dan SPBU Kumun.
Sedangkan satu SPBU lagi berada di Kabupaten Kerinci tepatnya di SPBU jalan lintas Kerinci - Padang tepatnya di wilayah Kecamatan Siulak.
Penulis: AdiEditor: Riyan