SUNGAIPENUH - Pembangunan Stadion Mini yang berada di Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, dinilai amburadul dan menimbulkan kekecewaan masyarakat Kota Sungai Penuh.

 

Bagaimana tidak, lapangan bola yang selama ini sangat didambakan masyarakat Kota Sungai Penuh tersebut, menghabiskan anggaran Ratusan Juta, namun malah menghasilkan rumput liar dan timbunan tanah yang hancur.

 

Berdasarkan penulusuran di LPSE Kota Sungaipenuh, dimana Stadion Mini tersebut dianggar dan dimulai pekerjaan pada tahun 2022, pembangunan stadion mini tersebut dikerjakan oleh CV Saputro Handoko yang beralamat Desa Aurduri, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungaipenuh, dengan anggaran sebesar Rp 779 juta yang bersumber dari APBD Kota Sungai Penuh Tahun 2022.

 

Berdasarkan pantauan dilapangan, amburadulnya pembangunan Stadion Mini tersebut terlihat dari Rumput, dimana rumput yang seharusnya menggunakan rumput berkualitas, namun dilapangan kuat dugaan terlihat hanya rumput biasa yang sering kita temui dipinggir jalan dan lapangan biasa. 

 

Bukan hanya itu saja, bahkan rumput banyak yang tidak ditanam, hanya diletakan saja. Dan sekeliling rumput banyak yang tidak terlihat adanya urugan pasir urug dan pemberian pupuk kandang, sehingga rumput tidak tumbuh subur menjalar merata hingga kebagian lainnya.

 

"Dilapangan, terlihat rumput asal-asalan hanya rumput biasa, malah rumput liar yang banyak tumbuh. Di sekeliling rumput, juga banyak tidak terlihat adanya pemberian pupuk kandang," ujar Yudi, Ketua LSM Reaksi Kerinci dan Sungai Penuh.

 

Masih dalam pantauan, hal paling terparah terlihat dengan tidak adanya tebing penahan lapangan. Pasalnya, terlihat bagian lapangan sebelah kiri yang berada di curam, sudah banyak yang longsor terkikis air hujan. "Hanya ada penahan dengan menggunakan karung yang diisi pasir, namun sudah banyak yang longsor. Ini akan rawan lapangan akan runtuh akibat longsor," tegasnya.

 

Menurut Yudi, amburadulnya pembangunan Stadion Mini tersebut, juga terbukti telah turunnya Penyidik Kejari Sungaipenuh bersama dengan BPK-RI Perwakilan Provinsi Jambi ke lokasi proyek stadion mini mengecek pekerjaan dan melakukan audit.

 

"beberapa bulan yang lalu sejumlah pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sungaipenuh dan Pokja UKBPJ juga telah dipanggil pihak kejaksaan untuk dimintai keterangan," bebernya.