Rabu, 2 Juli 2025

Fadhil Arief Sebut Sektor Pertanian Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi di Batanghari

Selasa, 30 Januari 2024 - 17:42:56

 

MUARABULIAN - Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, SE mengatakan, sektor pertanian salah satu penyumbang utama meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batanghari.

Kata Fadhil Arief sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif. Tahun kemarin, pertumbuhan ekonomi Batanghari naik 12,27 persen, salah satu tertinggi se-Indonesia. Sektor pertanian, 40 persennya dari sektor pertanian.

Bahkan sektor pertanian juga sangat berperan besar dalam menjaga ketersedian bahan pangan," kata Bupati Batanghari, Fadhil Arief pada acara Temu Tani Tingkat Kabupaten Batanghari bersama Bupati Batanghari di serambi rumah dinas Bupati Batanghari, Senin?29/1/2024).

Dikatakan Fadhil, berbagai komoditas pertanian potensial akan lebih diperkuat produksinya, seperti penguatan sarana prasarana pertanian, penggunaan bibit berkualitas, akses permodalan, serta modernisasi pertanian dalam skala yang lebih luas.

Fadhil juga meminta semua petani mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang menuntut untuk menguasai teknologi dan meninggalkan pola lama dalam bertani guna meningkatkan hasil produksi.

Dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi serta dukungan ketersediaan pangan daerah, kata Fadhil Arief, maka sumber produksi Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan khususnya di pedesaan perlu menjadi perhatian dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, sehingga akan berpengaruh terhadap capaian peningkatan Nilai Tukar Petani.
 
Pemerintah Kabupaten Batanghari berkomitmen menjadikan pembangunan sektor pertanian sebagai satu prioritas pembangunan. Hal ini didukung fakta bahwa  78% masyarakat Kabupaten Batanghari tinggal diperdesaan dan mayoritas memiliki mata pencaharian di bidang pertanian (sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan).
 
Wujud komitmen pemerintah tersebut antara lain :
1. Peningkatan luas tanam padi dari 2.380 hektar tahun
 2022 menjadi 3.974 hektar di tahun 2023 atau setara 59,89 %.
 
2. Penambahan jumlah bantuan benih dari 59.500 kg menjadi 99.350 kg di tahun 2023, ada peningkatan 66,97%.
3. Pemberian bantuan alat dan mesin pertanian kepada
   kelompok tani berupa; 35 unit cultivator, 38 unit
   pompa air,power thresher  4 unit dan Rice Meal Unit
   5 unit.
4.Pengembangan sentra sayuran  cabe 2 ha, kisik 2
   hektar, dan pare 2 hektar serta pembangunan 1 unit 
   Smart Greend House (SGH) sebagai bentuk 
   percontohan pertanian modern.
4. Peningkatan produksi 23 jenis buah-buahan dari 11.481,97 ton  tahun 2022 menjadi 14.320,77 ton tahun 2023.
 
5. Mendorong dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau CSR untuk mendukung sector pertanian, dimana tahun 2023 terealisasi  Rp 285.500.000,- kepada 4 kelompok tani.
6. Optimalisasi kegiatan budiddaya perikanan di tiga sentra yakni Kecamatan Muara Bulian, Kecamatan Pemayung dan Kecamatan Muara Tembesi, dengan jumlah Keramba Jaring Apung 1.700 unit, yang melibatkan 124 kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) dan 44 kelompok pengolah dan pemasar (POKLASAR).

Diketahui, dalam giat temu tani yang diikuti hampir seluruh petani di Batanghari tersebut masih mengeluhkan beberapa hal, mulai dari kurangnya bantuan Alsintan hingga bibit yang terlambat diterima oleh para petani.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Batanghari, Fahrizal, SH.MH mengatakan, pihaknya sudah mencatat keperluan-keperluan yang dibutuhkan oleh petani.

Ia mengaku akan membahas permasalahan tersebut secara khusus bersama jajarannya di dinas.

"Kalau soal Alsintan ini tergantung pada profosal yang diajukan oleh kelompok tani, artinya berdasarkan permintaan. Kalau soal bibit yang terlambat itu bantuan bibit dari Provinsi bukan dari Kabupaten, tapi persoalan ini akan tetap menjadi catatan kita agar lebih baik lagi kedepannya," kata Fahrizal.

Penulis: Raden
Editor: Raden Denni