MERANGIN - Di Kabupaten Tulung Agung Jawa Timur, ada kerajinan batu yang bernama Merangin Jaya. Bahan bakunya Batu Sungai, tentu didatangkan dari Kabupaten Merangin ini.

Hal tersebut ditegaskan Wabup Merangin H Mashuri, pada acara pembukaan musyawarah cabang (Muscab)  BPC HIPMI Merangin ke-5 di Aula Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Merangin, Senin (25/1/2021).

 ‘’Kerajinan dari Batu Sungkai di Tulung Agung itu, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi sekali. Sangat saya sayangkan, mengapa ada pihak yang sengaja membawa bahan Batu Sungkai itu keluar Merangin,’’ ujar Wabup.

Mengapa bahan bahan Batu Sungai itu tidak dikelola sendiri di Merangin. Apalagi jumlah fosil ini sangat terbatas dan sebentar lagi jelas persediaan bahan Batu Sungai ini akan habis.

Untuk itu lanjut wabup, BPC HIPMI Merangin harus jeli dengan hal-hal semacam ini, sehingga jadi ‘tidak kecolongan’. Merangin juga punya banyak potensi pertanian dan perkebunan sehingga sebagian besar masyarakat bermatapencarian sebagai petani.

Namum karena dampak Covid-19, sehingga membuat pertumbuhan perekonomian masyarakat Merangin jadi terganggu. Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang mem-PHK karyawannya.

‘’Tidak mungkin bantuan dampak Covid-19 itu terus disalurkan, karena kemampuan negara dan kemampuan daerah yang difokuskan  untuk mengatasi Covid-19, terbatas,’’ terang Wabup.

Wabup berharap BPC HIPMI Merangin mampu membantu mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi masyarakat Merangin tersebut, terlebih setelah terpilih ketua BPC HIPMI Merangin devenitif nanti.

Pada kesempatan itu wabup juga menegaskan, Kabupaten Merangin kaya dengan hasil pertanian kopi. Namun kopi itu setiap harinya tidak kurang dari 15 ton dibawa ke Lampung, sehingga yang mendapat nama di pasaran Kopi Lampung.