BATANGHARINEWS.COM - SKK Migas Perwakilan Sumbagsel memiliki nakhoda baru, Anggono Mahendrawan. Tantangan Kepala SKK Migas ini cukup berat di tengah target pemerintah Repuplik Indonesia yakni produksi satu juta barel di tahun 2030.

Pejabat lama Adiyanto Agus Handoyo promosi menjadi Kepala Divisi Audit KKKS Eksploitasi SKK Migas. Sedangkan Anggono Mahendrawan sebelumnya menjabat Manajer Senior Keteknikan Fasilitas Produksi SKK Migas.

Selama tiga tahun dipimpin Adiyanto, kondisi produksi migas di Sumbagsel terbilang sangat baik, per maret 2021 produksi minyak sebanyak 72.921 BOPD dan gas 1.968,42 MMSCFD.

Produksi migas Sumbagsel berasal dari 23 KKKS yang mengelola wilayah kerja yang telah berproduksi, 15 di antaranya berada di Sumatra Selatan. 

4 terbesar produksinya masing-masing Pertamina EP, Medco E&P Rimau, dan ConocoPhillips Grisik Ltd., dan PHE Jambi Merang. Sementara untuk hasil produksi gas tertinggi wilayah Sumatra Selatan dihasilkan ConocoPhillips Grissik Ltd. 

Sedangkan di wilayah Jambi terdapat 7 KKKS yang telah berproduksi dengan angka produksi migas terbesar dihasilkan PetroChina International Jabung, PT Pertamina EP Asset 1, serta MontD’or Oil Tungkal Ltd dan Shelay Raya.

"Semoga target produksi hulu Migas di wilayah Sumbagsel bisa tercapai dan memberikan manfaat secara optimal para pemangku kepentingan di Sumatra Bagian Selatan," ujar Anggono saat perkenalan dengan pengurus Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi melalui aplikasi zoom awal pekan kemarin.

Untuk mencapai target tersebut sangat diperlukan sinergitas dengan semua pihak, pemerintah daerah, pihak keamanan, dan masyarakat sekitar areal produksi serta wartawan.

Khusus kepada FJM Jambi, Anggono mengatakan kerjasama selama ini sudah terjalin sangat baik. "Di waktu mendatang, harus lebih baik lagi, terutama berita-berita yang membangkitkan optimis semua pihak," ujar penghobi gowes ini.(*)