MUARA BULIAN - Ratusan sambungan air pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Batanghari, yang masih menunggak tagihan air bersih terpaksa diputus pihak PDAM.

Direktur Utama PDAM Tirta Batanghari, Abubakar Sidik melalui Meli Susanti selaku Pelaksana Tugas Kabid Umum pada PDAM, menyebutkan, sejak Januari hingga April 2019 setidaknya ada 243 sambungan rumah pelanggan di kabupaten Batanghari yang diputus lantaran menunggak pembayaran.

Dengan rincian pada bulan Januari ada 35 sambungan pelanggan, bulan Februari 38 sambungan pelanggan, bulan Maret 26 sambungan pelanggan dan pada bulan April ada 144 sambungan pelanggan.

“ Ratusan sambungan rumah warga yang diputus ini menunggak selama 3 bulan keatas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2019).

Dia menyebutkan, rerata tunggakan pelanggan dalam satu bulannya berkisar Rp 82 ribu diluar denda yang harus dibayar dalam setiap rekening penagihan. Namun jumlah tunggakan tersebut tergantung berapa banyak air bersih yang digunakan oleh pelanggan. Dalam satu kubik air yang digunakan dikenakan tarif dasar sebesar Rp 2.100,” ujarnya.

Diakuinya, dari 243 pelanggan yang diputus tersebut, 16 pelanggan diantaranya minta disambungkan kembali lantaran ingin melunasi tunggakan. Syaratnya dengan melunasi semua tunggakannya baru disambungkan kembali,” tuturnya.

Dikataknnya, ratusan pelanggan yang menunggak membayar tagihan dan diputus sambungan air nya tersebut merupakan pelanggan yang berada di sejumlah kecamatan dalam kabupaten batanghari.

Sementara, untuk diketahui, sepanjang 2018 lalu pelanggan air bersih PDAM Tirta Batanghari mencapai 14.192 pelanggan. Jumlahnya meningkat 2.847 pelanggan dari tahun 2017 lalu. (mon)