BATANGHARINEWS.COM – Produksi padi sawah di kabupaten Batanghari, belum mencapai target yang ditetapkan. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) menyebut, bahwa bencana alam banjir dan kekeringan yang berakibat gagal panen, menjadi penyebab hasil produksi, gagal capai target.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas DTPH Batanghari, Isnen SP berujar, tahun 2019 ini target sasaran luas tanam padi di Batanghari mencapai 10.976 kektar, dengan target produksi 49.463 ton.
Dari target sasaran tanam itu, realisasi tanam hanya mencapai 8.602 hektar atau 78,37 persen. Dimana dari luas tanam 8.602 hektar tersebut, kata dia, luas panen baru mencapai 6.468 hektar dengan realisasi padi mencapai 27.971 ton atau 56,55 persen.
“Hingga akhir Oktober 2019, untuk realisasi produksi padi mencapai 27.971 ton dari 6.468 luas lahan yang di panen,” kata Isnen saat dikonfirmasi media ini di Muarabulian pada Selasa (3/12/2019).
Isnen bilang, dari 8.602 hektar luas tanam padi sawah yang ada, masih terdapat lebih kurang 1.500 hektar lahan sawah yang belum di panen. Namun jumlah itu termasuk lahan sawah yang gagal panen dampak dari bencana alam kekeringan beberapa bulan lalu.
“Dilapangan saat ini masih ada lebih kurang 1.500 hektar lahan sawah yang belum panen, namun jumlah itu termasuk lahan yang sawah yang terdampak kemarau yang berakibat gagal panen kemarin,” terang Isnen.
Isnen mengaku, realisasi produksi padi tahun ini yang mencapai angka 27.971 ton tersebut, belum mencapai target dari program target sasaran produksi tahun 2019 mencapai 49.463 ton.
“Memang tidak kita pungkiri, kendala kita karena adanya bencana kemarau beberapa bulan lalu. Sehingga beberapa tanaman petani ada yang mengalami gagal panen terutama akibat kekeringan yang berakibat fuso atau mati,” jelasnya menutup.
Penulis: Elmir Rayyan
Editor: Riyan