MERANGIN-Aliansi Perempuan Merangin (APM) yang tergabung dalam konsorsium PERMAMPU menggelar perayaan anti kekerasan Seksual dengan kegiatan yang dikemas dalam bentuk Peningkatan Kapasitas dan Temu Perempuan Muda Jambi, yang dilaksanakan di Talangkawo-Merangin pada tanggal 13-15 Februari 2020. Tema Perayaan tahun 2020 ini adalah “Perempuan Muda Kuat, terbenas dari Perkawinan anak, Kekerasan Seksual dan Kekurangan Nutrisi”. Ibu Sualjimah selaku Direktur APM, dalam pengantar kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas dan temu forum perempuan muda Jambi ini di adakan dengan tujuan sebagai berikut : Menguatnya pemahaman peserta tentang dampak perkawinan anak dari segi Kesehatan, pendidikan dan akses terhadap sumber daya yang ada bagi Perempuan. Menumbuhkan inisiatif peserta untuk melakukan upaya dalam pendewasaan usia perkawinan untuk mewujudkan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Peserta memiliki komitmen untuk terus berjuang dan melawan segala bentuk penindasan atau ketidakadilan terhadap perempuan dan kelompok marjinal lainnya. Kegiatan perayaan ini diikuti oleh 57 orang (55 Perempuan dan 2 orang Laki-laki) yang berasal dari perwakilan kelompok perempuan muda dampingan APM di Kabupaten Merangin, Bungo, dan Sarolangun, perwakilan Pelajar/Pik-R, Kelompok, Perwakilan Forum anak dan Upik Merangin, Perwakilan putri Margo Tabir, dan jaringan perempuan muda di propinsi Jambi. Mereka adalah perempuan muda yang selama ini bersama APM mendorong adanya kebijakan, proses hukum pelanggaran hak - hak perempuan dan anak di tingkat Kabupaten dan Propinsi Jambi. Sesuai dengan tema dan kebutuhan peserta, kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari: Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Merangin. Mereka menyampaikan dan sharing bersama peserta seputar Kekerasan seksual, Perkawinan usia anak, Kespro Remaja dan Stunting. Di bantu fasilitator, peserta diajak untuk mendiskusikan bersama masalah body mapping, kepemimpnan, intoleransi dan Attitude. Sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan seksual, peserta melakukan Flash mob dance One Billion Rising/OBR bersama – sama dengan penuh semangat dan kegembiraan. Peserta juga dilatih untuk merancang/membuat media kampaye seputar isu HKSR, khususnya stop perkawinan usia anak, kekerasan seksual, dan Stunting. Mereka menggunakan media vidio, poster, drama dan lagu dalam berkampanye. Tujuan dari sub kegiatan ini adalah untuk menambah keterampilan peserta dalam merancang, membuat, mempresentasikan, dan memanfaatkan informasi HKSR sebagai alat advokasi dan menyampaikan kembali ke komunitasnya dengan cara yang menarik dan kreatif. Diakhir kegiatan, Forum perempuan muda Jambi melakukan tekad dan menandatangani pernyataan sikap untuk mengkampanyekan Stop perkawinan usia anak, kekerasan seksual dan mencegah stunting.Penulis: Doni Sobri
Editor: Riyan