MUARABULIAN - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Batanghari awal Januari hingga pekan kedua Februari 2022, mencatat sebanyak 9 kasus orang tergigit Hewan Penular Rabies (HPR).

Data HPR pada awal 2022 itu tercatat meningkat jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

Seperti yang disampaikan Kepala Disbunnak Kabupaten Batanghari, Irwan, AM.d SP melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Yannofa, pada Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, diawal tahun ini ada 9 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan rincian pada bulan Januari tercatat 8 kasus gigitan dan awal Februari 1 kasus.

Dari 9 kasus gigitan tersebut, 8 kasus gigitan dinyatakan positif rabies dan 1 kasus observasi dan dinyatakan negatif.

"Pada Januari ada 8 kasus gigitan dan 7 diantaranya dinyatakan positif rabies, karena hewannya mati dan dinyatakan hilang," katanya.

Menurut dia, vaktor utama rabies di Batanghari berasal dari Anjing dan ada jug berasal dari kera dan kucing.

Saat itu pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Batanghari pada tahun 2021.