MERANGIN – Sekitar pukul 10.00 WIB pagi suasana Desa Renah Alai mencekam. Pasalnya, ratusan warga dari dua desa berkumpul di perbatasan Desa Renah Alai dan Desa Sungai Lalang mengantisifasi terjadinya perambahan hutan di perbatasan dua desa tersebut.
Berdasarkan informasi warga Sungai Lalang bernama Yanto, Kamis (7/2) sekitar pukul 10.00 WIB kebetulan sedang melintas di perbatasan Sungai Lalang dan Renah Alai kemudian melihat warga exsodus sedang merambah hutan. Melihat perambah hutan tersebut, warga Desa Renah Alai langsung melaporkan ke warga lainnya.

” Saya sedang melintas di antara perbatasan sungai lalang dan renah alai, saya melihat warga exsodus sedang merambah hutan, lalu saya pulang dan melaporkan kegiatan warga tersebut pada masyarakat,” ungkap Warga Sungai Lalang.

Mendapat laporan tersebut, warga Desa Sungai Lalang dan Desa Renah Alai langsung beramai-ramai menuju lokasi perbatasan tersebut. Hingga saat ini lokasi tersebut masih mencekam dan ratusan warga Desa Sungai Lalang dan Desa Renah Alai masih berjaga-jaga di lokasi tersebut.

Hal ini di benarkan oleh Kepala Desa Sungai Lalang, Zulhadi. Dikatakannya, sekarang situasi perbatasan Desa Sungai Lalang dengan Renah Alai masih di penuhi warga, setelah mendapat laporan warga eksodus kembali merambah hutan di wilayah perbatasan tersebut.

” Sekarang warga Desa Sungai Lalang dan warga Desa Renah Alai masih berjaga-jaga di perbatasan untuk mengantisipasi warga exsodus kembali merambah hutan,” ujar Kades.

Kapolsek Masurai Iptu Sitepu membenarkan bahwa warga dua desa tersebut berkumpul guna mengawasi hutan yang di rambah oleh warga exsodus.

” Saya masih di jalan dari jambi dindo, sedangkan situasi terbaru yang abang dapat suasana telah aman dan kondusif,” ujar Kapolsek Lembah Masurai.(*)