Selasa, 1 Juli 2025

Pertamina EP Asset 1 Field Wilayah Bajubang Lakukan Monitoring Kualitas Kesehatan dan Pendidikan SAD

Jumat, 25 Oktober 2019 - 14:10:08
Poto: Istimewa/Pertamina....

Poto: Istimewa/Pertamina....

BATANGHARINEWS.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Jambi terus berupaya memajukan daerah, khususnya di sektor-sektor, ekonomi, budaya, lingkungan, pendidikan dan kesehatan.

Seperti yang dilakukan Pertamina EP Asset 1 Field Jambi yang berada di wilayah desa Pompa Air, kecamatan Bajubang, kabupaten Batanghari.

Sejak tahun 2018 lalu, Pertamina EP Asset 1 Field Jambi wilayah Bajubang melaksanakan Program Monitoring perkembangan kesehatan anak Stunting di desa Pompa Air. Monitoring ini dilakukan secara berkala setiap satu minggu sekali dengan melibatkan beberapa bidan dari Puskesmas Pembantu desa Pompa Air. Kegiatan yang dilakukan antara lain penimbangan berat badan, pengukuran berat badan dan pembagian makanan bergizi seperti telur rebus, bubur kacang hijau, biskuit dan vitamin.

“ Yang dilakukan, pertama program peningkatan kualitas kesehatan, yang berkerjasama dengan Puskesmas pembantu yang ada di Pompa Air yang merupakan wilayah Ring 1 Pertamina EP Asset 1 Field Jambi. Peningkatan kualitas kesehatan yang dilakukan dengan memberikan makanan tambahan untuk anak-anak yang terindikasi kurang gizi atau stunting di wilayah Pompa Air,” kata Andrew selaku Government & PR Assistant Manager Pertamina EP Asset 1, kepada media ini pada Kamis (24/10/2019).

Andrew berujar, bahwa program monitoring berkala anak stunting di desa Pompa Air merupakan wujud komitmen Pertamina EP terhadap permasalahan yang ada di wilayah sekitar operasi perusahaan. Ia berharap agar angka stunting di desa Pompa Air dapat turun secara signifikan pada tahun 2019,” ujarnya.

Disamping itu, Pertamina EP juga memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat di desa Pompa Air untuk kerajinan asam kurma. Kerajinan asam kurma itu diubah menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Dimana program ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 lalu.

Terkait CSR, Pertamina EP hanya ingin mengubah mainsetnya dari yang sifatnya hanya memberi, tapi menjadi program pemberdayaan masyarakat. Jadi pihak Pertamina EP akan mendampingi kelompok-kelompok itu, minimal 3 sampai 5 tahun supaya mereka nantinya bisa mandiri,” terangnya.

Sementara untuk sektor pendidikan, kata dia, pihak Pertamina EP pada tahun lalu ada program pendidikan untuk teman-teman Suku Anak Dalam (SAD) yang membaur untuk pendidikan dan budaya,” ujarnya.

Andrew melanjutkan, Visi SKK Migas adalah menjadi entitas yang proaktif dan terpercaya serta pengegrak utama pengembangan strategis Hulu Minyak dan Gas Bumi bagi kepentingan bangsa dan Negara. Dengan Misi melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian kontrak kerja sama kegiatan Hulu Migas untuk menjamin efektivitas, efisiensi dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kemudian melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan dan Kontraktor KKS untuk meningkatkan produksi dan cadangan Migas Indonesia. Meningkatkan budaya kerja yang kondusif melalui sinergi, koordiansi, serta penerapan sistem manajemen perubahan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya, mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Serta meningkatkan pendapatan Negara untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri Hulu Migas Indonesia,” beber Andrew.

Sementara terkait produksi Bajubang = 150 barel minyak per hari (BOPD),” tutupnya.(mon)

 

Penulis: Raden Denni
Editor: Raden Denni