Selasa, 1 Juli 2025

Warga Keluhkan Keberadaan Kandang Ayam di Suka Maju

Jumat, 07 Februari 2020 - 11:58:05
Kandang ayam yang dikeluhkan warga..

Kandang ayam yang dikeluhkan warga..

MUAROJAMBI - Sebagian warga RT 1, Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi Kilometer 13, mengeluh dengan keberadaan kandang ayam Mitra sangat dekat dengan kerumunan rumah warga.

Pasalnya, setiap kali ayam dipanen, banyak lalat yang masuk ke rumah warga. Bahkan warga mengaku tidak bisa tidur siang, tidak jadi makan dan merugikan pendapatan warga.

Seperti yang disampaikan Eka, penjaga kantin Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis. Eka mengatakan, kandang ayam itu sudah ada bertahun-tahun, jaraknya pum cukup dekat. Setiap mau panen pasti lalat mengganggu pengunjung yang ada di kantin nya.

"Biasonyo 20 orang memancing di sini, semenjak ado lalat pengunjung jadi sepi. Bahkan kalau orang mau mesan makan di kantin, lihat ada lalat mereka tidak jadi mesan," kata Eka, Kamis (6/2/2020) di Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis.

Kata Eka, lalat-lalat yang beterbangan ini waktunya satu bulan. Selama satu bulan itu lah omset kantin dan kolam pemancingan jadi sepi.

"Selamo satu bulan itu kami tidak bisa tidur siang, karena lalat banyak di kasur," ungkapnya.

Eka menambahkan, untuk mengurangi lalat yang ada, pihak perusahaan kandang ayam sudah menyediakan penyemprotan yang namanya Nuvet Plus. Ini langsung disemprot oleh karyawaan perusahaan. Namun, karyawan itu kadang menyeprotkannya ke pakan dan kolam ikan.

"Karyawannya kadang lalai, dia menyeprotkannya ke pakan kami, jadinya ikan kami ada yang mati, itu kan racun. Walaupun sudah di seprot, itu hanya untuk mengurangi bukan menghilangkan," tutur Eka.

"Kami tidak melaporkannya ke Instansi terkait, tapi langsung ke perusahaannya. Kami sudah menegurnya berkali-kali, tapi tidak ada tanggapannya. Harapan kami perusahaam itu bisa mengerti lah dengan warga yang sudah resah," tutupnya.

Terpisah, Narti, yang merupakan pemilik kebun di daerah sekitar mengatakan, lalat di sini memang banyak, saat pemilik kandang itu memasuki bibit dan di saat mau panen.

"Kami tidak bisa tidur siang dibuat lalat ini, dan bahkan tidak jadi makan, karena makanan dihinggapi lalat," pugkasnya.

Kata Narti, masing-masing perusahaan itu harus punya kesadaran. Apakah dia mementigan usaha sendiri atau orang banyak.

"Memang sih, jika ada lalat yang punya perusahaan itu di seprotnya, tapi jadilah ngurang-ngurai bae, idak menghilangkan," ujarnya.

Sementara, Likin, selaku operator di perusahaan itu mengatakan, di lokasi ini ada 14 kandang dengan isi 5 ribu ekor perkandang. Dan saat ini kami tengah melakukan pembersihan kandang, karena baru sudah panen.

"Kami di sini hanya melakukan tugas bang, yang berhak menjawabnya Bapak Santoso, dia orang yang dipercaya di perusahaan ini. Saat ini dia sedang berada di luar. Jadi, kalau mau nanya tentang keresahan masyarakat Bapak lah yang tepat bang," ungkapnya.

Likin mengaku, setiap sebelum dan sesudah panen, rumah-rumah warga pasti diseprot untuk menghilangkan lalat.

"Kami selalu menyeprotnya bang untuk menghilangkan lalat, tapi itu tadi soal warga resah Bapak lah yang menjawabnya," ungakpnya.

Sementara itu Santoso selaku orang kepercayaan di perusahaan kandang ayam tersebut belum bisa dimintai komentarnya. Di hanya bilang "Hari ini saya tidak bisa bertemu, coba besok ya kita ketemunya," kata Santoso via Telephone.

 

Penulis: Sutan Muda Daulay
Editor: Riyan