MUARATEBO - Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tebo, angka Isdeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kabupaten Tebo masuk kategori berbahaya, yakni di level teratas PM10 499 dan ISPU mencapai 399.
Dengan kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tebo resmi mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan sekolah. Yang mana surat edaran tersebut langsung ditanda tangani oleh Wakil Bupati Tebo, Syahlan Arfan.
Surat edaran dengan Nomor :Ho / 420 / 1306 / 2019 berdasarkan hasil rapat Instansi terkait dengan Wakil Bupati Tebo tanggal 12 September 2019
serta mempertimbangkan semakin pekat nya kabut asap saat ini di Wilayah Kabupaten Tebo yang berdampak pada kesehatan.
Dengan surat tersebut, Disdikbud Tebo menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Memperhatikan Berita Acara Hasil Monitoring Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 di Wilayah Kabupaten Tebo oleh Tim Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tebo, Bahwa Hasil ISPU di Kabupaten Tebo berada pada Range 399 ISPU dengan Katagori berbahaya
2. Berdasarkan kondisi tersebut diatas, Mulai Tanggal 12 s.d 14 September 2019
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disekolah Jenjang PAUD/TK, SD dan SMP ditiadakan. Selanjutnya, agar guru memberikan tugas belajar mandiri kepada anak didik untuk dikerjakan di rumah dalam bimbingan orang tua
3. Menghimbau kepada orang tua mengurangi aktivitas anak bermain di luar rumah
4. Guru dan pegawai PNS tetap masuk kerja seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Tebo, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa surat edaran untuk meliburkan sekolah sudah dikeluarkan. Mengingat kondisi udara di Kab. Tebo sangat Tebal dan masuk dalam kategori berbahaya.
"Surat edarannya sudah keluar, tadi Pak Wabup yang langsung tanda tangani," ujar Sindi.
Sindi juga menjelaskan bahwa surat edaran untuk meliburkan sekolah ini di mulai tanggal 12 s.d 14 September 2019. Meskipun siswa diliburkan, ia juga menyampaikan agar para guru memberikan tugas belajar mandiri kepada anak didik untuk dikerjakan di rumah dalam bimbingan orang tua.
"Supaya pelajarannya tidak ketinggalan, kita minta guru beri tugas tambahan dirumah," pungkas Sindi.
Sementara, pantauan media dilapangan melihat kondisi asap dari pagi hingga sore ini semakin menebal. Hal tersebut terlihat sejumlah pengguna jalan baik itu roda dua dan empat banyak yang menghidupkan lampu saat berkendaraan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas. (Zie)
Penulis: Tarmizi
Editor: Riyan