MUARABULIAN – Pembelajaran tatap muka (PTM) seluruh sekolah dikabupaten Batanghari sudah diperbolehkan dimulai. Senin (22/02/2021). Dalam pelaksanaan PTM dihari pertama siswa-siswi belajar dengan aman dan lancar sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Seperti yang dilaksanakan SMPN 21 Batanghari, Siswa sudah memulai PTM setelah diperbolehkan. Kepsek SMP Negeri 21 Batanghari A. Kadir,S.Pd diwawancarai disekolahnya mengatakan, Dihari pertama PTM disekolah siswa dan Guru dibariskan dilapangan untuk mengecek kembali protokol kesehatan.
“ Alhamdulillah setelah dipantau seluruh siswa dan Guru sangat menaati protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ada. Hanya saja ada satu siswa yang kesehatan sedang terganggu kemudian diambil tindakan diistriahatkan ke Unit Kesehatan Sekolah dan diantar kerumahnya untuk istirahat,” ujar Kepsek SMPN 21 Batanghari Kadir, S.Pd, Senin (22/02/2021) kemarin.
Untuk sistem pembelajaran, SMPN 21 menerapkan pembagian dua shift kepada siswa, karena jumlah siswa yang cukup besar. “ Ada dua shif, dibagi dua dari kuota perkelasnya, dengan jadwal satu hari masuk dan besoknya pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jadi Shif A masuk pada hari Senin, Keesokannya PJJ, diganti Shif B yang masuk begitulah seterusnya hingga hari Sabtu,” papar Kepsek.
Untuk Kuota PTM setiap kelasnya, ditetapkan maksimal 16 siswa perkelas dari kuota 32 siswa. Namun jika siswa tidak mencapai, tetap perkelasnya dibagi dua. Untuk waktu belajar dilaksanakan seperti biasa, hanya saja jumlah jam dikurangi, tapi jumlah mata pelajaran tetap seperti biasa.
“ Untuk minggu pertama PTM ini, karena masih tahapan simulasi satu Jam pelajaran kita buat dua puluh menit, kalau nanti kondisi semakin membaik berkemungkinan akan kita tambah jam belajarnya secara bertahap hingga normal satu jam empat puluh menit,” tegas Kepsek.
Kesiapan, Prokes disekolah karena memang sudah berjalan satu tahun, siswa sudah sangat memahami aturan prokes di sekolah. Selain itu, Satgas Covid-19 SMPN 21 Batanghari juga terus berada dipendopo sekolah, bilamana ada laporan atau kendala siswa dapat menanyakannya.
Lebih jauh, Kepsek menerangkan dalam pelaksanaan PTM, sekolah memang menutup aktivitas kantin sehingga anak-anak diperbolehkan membawa makan dan minum dari rumah. Siswa juga tidak dibenarkan berkumpul diluar. “ Untuk sementara anak diperbolehkan makan dikelas diwaktu pergantian jam pelajaran,” kata Kepsek.
Jumlah rombongan belajar di SMPN 21 Batanghari dalam pelaksanaan tatap muka ada 17 kelas. “ Semua Kelas mengikuti simulasi PTM selama satu minggu kedepan, alhamdulillah dihari pertama PTM 95 persen siswa datang kesekolah,” tandas Kepsek.
Terpsiah Siswi SMPN 21 Batanghari Suci Cahaya Amanda yang duduk di bangku Kelas IX menyebutkan, PTM dihari pertama masih merasa takut karena kondisi Covid-19, namun disisi lain merasa senang karena bisa bertemu dengan teman sekelasnya setelah sekian lama. Selain itu, Suci juga menyebutkan, Materi yang disampaikan Guru lebih dipahami saat PTM ketimbang PJJ.
“ Untuk PTM lebih memahami karena kita lansung belajar dengan Guru, beda dengan PJJ Guru hanya bisa menyampaikan melalui Group Daring sehingga agak sulit memahami secara pribadi. Selain itu, kendalanya juga untuk teman yang tinggal didaerah terpencil kesulitan untuk PJJ, karena tidak ada sinyal, kuota internet, apalagi dengan tuntutan belajar dari jam 08.00 hingga 12.00 ditambah dengan pekerjaan rumah tambahan,” pungkasnya.
Penulis: Kms Chairudin
Editor: ch/rd