MAROSEBOULU - Perselisihan warga suku anak dalam (SAD) dan warga peninjauan berakhir damai. Penyelesaian konflik SAD dan warga ini difasilitasi oleh PT Adimulio Palmo Lestari (APL).
Dalam perdamaian yang dipertemukan ditempat ibadah musholla PT APL, Rabu (16/06/2021) kemarin dihadiri oleh Senior Manajar PT APL Rudi Susanto didampingi Humas Fahmi, Polsek Maro Sebo Ulu Akp Heri, Dandramil Mersam Kapten Suyadi, Camat mersam Budimansyah, SE, sekcam Msu Ismail, tokoh masyarakat Ali Akbar, ketua lembaga adat, koperasi,perwakilan masyarakat dan puluhan warga SAD Kejasung.
Dalam perdamaian tersebut SM PT APL Rudi mengatakan, persoalan yang ada dilingkungan perusahaan kedepan tidak terjadi lagi. Tentunya, masyarakat dan warga SAD kedepan lebih baik lagi.
" Sebagai perusahaan kami tentu ingin semua aman, damai dan berjalan dengan baik, saya berharap pertemuan untuk meyelesaikan persoalan tidak ada lagi," ujar Rudi Susanto.
Temenggung Suriana Jelitai dalam perdamaian kemarin mengatakan, memohon maaf untuk saudara warga peninjauan, persoalan perkelahian terhadap warga peninjauan.
" Saya sudah meberitahukan agar warga SAD tidak melakukan hal yang mebuat warga di kecamatan marob sebo ulu resah lagi, sekali mohon maaf atas kesalahan dulur kami," ucap Temenggung Jelitai.
Sementara, Tokoh masyarakat Maro Sebo Ulu Ali Akbar mengatakan, upayakan menjadi perusahaan yang aman dan bonafit yang sesuai dengan aturan.
" Saya juga mengingatkan kepada SAD jagalah kedamaian, diwilayah perusahaan karena didalam perusahaan ada juga masyarakat kita yang bekerja disana. Terus bangun komunikasi sekitar bersama masyarakat, perusahaan dan SAD," ujarnya.
Camat Maro Sebo Ulu Budimansyah,SE dengan tegas konflik yang terjadi antara warga SAD dan warga desa peninjauan yang bekerja di PT APL kedepan jangan terjadi lagi.
" Jika persoalan itu timbul, yang dirugikan juga petani, masyarakat, jadi hidup berkomunikasilah jangan sampai saling terprovokasi dan beradaptasilah dengan baik sesama masyarakat di kecamatan Msu ini," imbuhnya.
Selain itu, Camat meminta dengan sangat agar Warga SAD tidak menggunakan senjata di pemukiman masyarakat di kecamatan maro sebo ulu. Karena, hal tersebut dapat meresahkan dan kenyamanan warga.
Kapolsek Pemayung AKP Heri juga mengingatkan, kedepan sesama masyarakat maro sebo Ulu, agar dapat menghindari konflik dan menahan ego masing-masing. Khusus kepada temenggung dapat menyampaikan ke saudaranya agar tidak menciptakan konflik lagi.
" Ini dapat merugikan petani, masyarakat dan perusahaan," cetusnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih ada sebanyak 7 pucuk senjata kecepek yang di serahkan oleh warga SAD Kejasung Maro Sebo Ulu.
" Untuk warga SAD agar tidak membawa senjata ini ditempat umun atau dilingkungan masyarakat," tandasnya.
Untuk memastikan hal ini tidak terjadi dikemudian hari lagi, kami pemerintah TNI dan Polri bersinergi untuk membuat kesepakat dengan perjanjian perdamaian.
Dandramil Mersam Kapten Suyadi dalam meberikan wejangan menyimpulkan bersyukur ada perusahaan ditengah desa. Selaku masyarakat baik SAD dan warga desa, agar dapat berkomunikasi dengan baik baik dengan pemkec, desa, bainsa, babinkantibmas maupun humas perushaan.
" Jika komunikasi ini terjalin, keberadaan perusahaan didesa kitapun ikut aman dan nyaman, sehingga mamfaatnya dapat diraskana semunya," pungkasnya.
Diakhir pertemua perdamaian kemarin secara simbolis, Warga SAD Menyerahkan senjata kecepek ke Dandramil dan teruskan ke Polsek msu. Kemudian dilanjutkan penadatangan perdamaian dan penyerahan honor kepada SAD.
Editor: Ch/El